Kamis, 15 Desember 2016

Gejala Pembengkakan Hati

Gejala Pembengkakan Hati.- Gejala Pembengkakan Hati Pada Seseorang Yang Menderita Hati Bengkak Awalnya Serta Umumnya Akan Mengalami Seperti Poin Poin Di Bawah ini, Diantaranya Sebagai Berikut : Yang Paling Pertama Gejala Dirasakan Akan Mengalami Demam yang terus menerus. selanjutnya :
  • Merasa letih atau loyo
  • Akan Merasakan mual
  • hilang selera makan
  • nyeri sendi
  • penurunan berat badan secara mendadak
  • jaundis(kekuningan kulit)

Gejala Hati Bengkak yang muncul bila seseorang telah memasuki kronis di antaranya : busung, bengkak kaki, muntah berdarah, Kencing berdarah dan koma.

Manfaat Teripang Untuk Pembengkakan Hati

Manfaat Teripang Untuk Pembengkakan Hati.- Teripang emas merupakan hewan laut yang memiliki banyak kandungan yang bagus untuk mengobati berbagai macam penyakit. Dalam mengobati tumor dan kanker di utarakan oleh hasil riset Tong Y dari Divisi Farmakologi Antitumor, Shanghai, China. Ia mengisolasi 2-10 mililiter philipnoside A dari gamat, lalu disuntikkan pada aorta tikus pengidap kanker. Hasilnya, sel kanker pada tikus tidak membentuk pembuluh darah mikro baru. Akhirnya sel mati karena tak mendapat pasokan nutrisi. Protein dan 16 asam amino esensial sangat ampuh dalam meregenerasi sel dan memperkuat hati untuk mengeluarkan anti bodi. Sifat gamat yang mudah larut dalam air, menurut Dr. Zen Djaja MD di Malang, membuatnya langsung terserap di hati tanpa mengalami detoksifikasi itulah sebabnya teripang emas ini sangat bagus untuk mengobati penyakit pembengkakan hati. Para pengidap kanker banyak pula yang berharap pada teripang emas ini, Itu setelah Prof. Aleli Gana dan Dr. Florinia Merca dari Fakultas Kimia, University of the Philippines, Filipina menemukan senyawa aktif penghambat pertumbuhan sel kanker yang bernama Senyawa lektin. Penelitian itu mengungkapkan, teripang pada konsentrasi 50 mikrogram menggumpalkan dan menghadang pertumbuhan sel kanker. Hal serupa juga dibuktikan Jaime Rodriguez, Universidad de Santiago de Compostela, Spanyol. Dengan adanya riset riset yang dilakukan oleh para ahli, semakin membuat yakin bahwa kandungan yang ada didalam teripang emas ini mampu mengobati penyakit pembengkakan hati yang anda alami.

Diagnosa Pembengkakan Hati

Diagnosa Pembengkakan Hati.- Pengobatan untuk pembengkakan hati tergantung pada faktor penyebabnya. Apabila dokter sudah mendiagnosis Anda mengalami pembesaran hati, mungkin Anda direkomendasikan untuk melakukan beberapa tes atau pengecekan seperti di bawah ini:

  • Tes darah: Sebuah sampel darah diuji di laboratorium untuk menentukan tingkat enzim hati. Hasil dari tes ini juga dapat menunjukkan kondisi organ hati Anda, apakah hati Anda sehat atau tidak. Selain itu, virus penyebab pembengkakan hati, seperti virus hepatitis dapat diidentifikasi melalui tes ini.
  • Tes pencitraan dengan melakukan computerized tomography (CT) scan, USG, atau magnetic resonance imaging (MRI).
  • Magnetic resonance elastography: Tes ini menggunakan gelombang suara untuk menciptakan peta visual (elastogram) dari kekakuan jaringan organ hati. Jenis tes ini dapat menjadi alternatif untuk biopsi hati.
Jika sudah dilakukan tes tes diatas biasanya dokter akan menyarankan anda melakukan operasi, perlu diketahui untuk biaya operasi sendiri membutuhkan biaya yang tidak sedikit, contohnya pada kasus seorang anak berusia 10 bulan bernama Muhammad Ilham, dia harus melakukan pencangkokan hati dengan biaya hampir Rp. 2 Miliar.

Apa Saja Penyebab Pembengkakan Hati?

Apa Saja Penyebab Pembengkakan Hati? Inilah Beberapa Penyebab Pembengkakan Hati yang harus anda ketahui agar bisa menghindari dari penyakit ini. Seseorang yang memiliki bobot tubuh yang berlebihan / kegemukan ( obesitas ) merupakan salah satu penyebab utama pembengkakan pada hati.

  • Menderita kencing manis.
  • Efek samping dari konsumsi minuman beralkohol dan bersoda.
  • Efek samping dari obat-obatan kimia, seperti kortikosteroid, tetrasiklin, asam valproat, metotreksat, karbon tetraklorid, fosfor kuning.
  • Kekurangan gizi atau akibat dari diet rendah protein.
  • Berlebihan mengkonsumsi vitamin A sehingga mengakibatkan tubuh mengalami keracunan vitamin A.
  • Pasca operasi pada usus kecil yang sudah lama kemudian timbul kembali reaksi yang berlebihan pada usus kecil dan mengganggu fungsi hati.
  • Fibrosis kistik (bersamaan dengan kurang gizi).
  • Kelainan bawaan pada metabolisme glikogen, galaktose, tirosin atau homosistin.
  • Kekurangan rantai-medium arildehidrogenase.
  • Kekurangan kolesterol esterase.
  • Penyakit penumpukan asam fitanik (penyakit Refsum).
  • penyakit Sindroma Reye.
  • Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti: makanan yang menggunakan banyak santan, makanan pedas, gorengan dan makanan atau minuman yang banyak menggunakan bahan pengawet makanan.